Anggota Fortamas LIPI
BANDUNG,SUBANG DAN KARANGSAMBUNG

Media ini merupakan alat promosi usaha anda, bila anda ingin bergabung silahkan kirim e-mail pada :

fortamas.lipi.bdg@gmail.com

Kamis, 26 Juli 2007

KOMUNIKASI EFEKTIF


Oleh : DR. Dewi K.Soedarsono MS

Komunikasi konon menjadi istilah yang paling sering diucapkan dan dilakukan oleh setiap orang, dari semua pengetahuan dan ketrampilan yang kita miliki menjadi tak berguna bila tidak ada komunikasi. Dengan komunikasi manusia dapat menyampaikan apa yang di inginkan, dengan komunikasi pula kesalah pahaman dapat terjadi diantara mereka. Komunikasi, adalah proses penyampaian suatu ide/gagasan/pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan tujuan untuk memberi tahu atau mengubah sikap, pendapat atau perilaku baik secara lisan maupun tak langsung. Pengertian di atas menunjukkan betapa kegiatan komunikasi penting bagi aktivitas kehidupan manusia. Bayangkan bila dalam suatu hari saja kita tidak berkomunikasi ?. Betapa sunyinya dunia ini. Dengan demikian, kegiatan komunikasi mendominasi setiap aspek kehidupan manusia, di rumah, di kantor, di jalan, dan dalam waktu yang tak terbatas. Jadi ber komunikasi itu mudah ? kalau mudah, mengapa kesalah pahaman sering timbul saat manusia menjalankan aktivitas komunikasi ? Kesalahan informasi mengenai keberadaan pesawat Adam Air, merupakan suatu contoh, bahwa miss communication dapat berakibat fatal bagi sebuah kebenaran dalam informasi.

Komunikasi Efektif dalam aktivitas individu dimaksud agar pesan - pesan maupun cara menyampaikannya mencapai sasaran. Istilah inilah yang sering dipergunakan oleh individu tak kala dalam interaksi antara individu tidak tercapai sesuai tujuan disebabkan komunikasi tidak efektif. Komunikasi efektif adalah komunikasi yang berhasil mencapai sasaran dengan feedback(respon) yang sesuai dengan tujuan individu berkomunikasi. Hal inilah yang disebut dengan kondisi komunikasi yang sukses(berhasil), melalui :

1. Perencanaan dan penyusunan pesan yang dapat menarik perhatian lawan bicara

2. Menggunakan bahasa maupun alat komunikasi yang mudah dipahami kedua pihak

3. Menggunakan timing yang tepat saat berkomunikasi

4. Merencanakan tujuan maupun sasaran yang sesuai dengan kebutuhan lawan bicara.

Komunikasi Efektif pada dasarnya sangat tergantung pada peran komunikator atau orang yang mengawali pembicaraan, dengan demikian seorang komunikator penting memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1. Kesiapan (preparedness)

2. Kesungguhan (seriousness)

3. Ketulusan (sincerity)

4. Kepercayaan (confidence)

5. Ketenangan (poise)

6. Keramahan (friendship)

7. Kesederhanaan (moderation)

Tehnik komunikasi persuasi

Komunikasi Persuasi (Persuasive communication) adalah salah satu tehnik berkomunikasi yang banyak dilakukan oleh kalangan yang bergerak di bidang jasa, pembicara, pengacara, polisi, psikolog, marketing, penyiar dan lain-lain. Tehnik komunikasi ini menjadi populer dipergunakan karena inti dari Komunikasi Persuasi ditujukan untuk mengubah perilaku, keyakinan dan sikap orang lain dengan sukarela tanpa paksaan, dilakukan dengan halus, luwes, mengandung sifat-sifat manusiawi. Selanjutnya, Komunikasi Persuasi akan efektif apabila pesan yang disampaikan sesuai dengan kebutuhan individu, untuk itulah penting bagi komunikator sebelum melakukan komunikasi mengetahui benar-benar apa yang menjadi kebutuhan lawan bicaranya. Abraham Maslow seorang ahli psikologi mendeteksi ada 5(lima) kebutuhan yang dimiliki oleh manusia yaitu :

1. Kebutuhan phisik (Physiological Needs)

2. Kebutuhan akan keamanan (Safety Needs)

3. Kebutuhan kasih sayang (Love Needs)

4. Kebutuhan akan penghargaan (Esteem Needs)

5. Kebutuhan akan hakekat diri (Self Actualization Needs)

Tehnik Dalam Melakukan Kegiatan Komunikasi Persuasi

Setelah mengetahui apa yang menjadi kebutuhan lawan bicara, maka sebaiknya komunikator melakukan hal-hal sebagai berikut :

1. Merencanakan kira-kira apa yang hendak dicapai dalam kegiatan komunikasi tersebut ?

2. Siapakah yang akan diajak berkomunikasi ?

3. Dalam situasi dan kondisi yang bagaimanakah kegiatan dan orang yang akan berkomunikasi berlangsung ?

Setelah melakukan evaluasi terhadap situasi dan kondisi seperti diatas, maka berikut tehnik-tehnik yang dapat dipergunakan dalam kegiatan Komunikasi Persuasi, yaitu :

1. Cognitive Dissonance, Mengemas pesan komunikasi berdasarkan pengamatan maupun kebiasaan yang

seringkali atau umum dilakukan, meskipun hasil tersebut bertentangan dengan hati nurani.

2. Tehnik Pay Off Idea, Ialah usaha persuasi dengan memberikan reward (hadiah) atau penghargaan

3. Empathy, Yaitu menempatkan diri pada kondisi atau posisi lawan bicara.

4. Packing, Penyajian pesan komunikasi yang dilakukan sedemikian sehingga menarik perhatian lawan bicara

5. Red Herring, Tehnik mengelakkan argumentasi yang salah atau tidak dikuasai oleh komunikator

6. Tehnik Asosiasi, Yaitu menyampaikan suatu pesan dengan jalan menempelkan atau menggabungkan objek

yang sedang aktual atau menarik.

Hambatan terhadap berlangsungnya Komunikasi Persuasi

1. Noise

2. Semantic - factor

3. Interest

4. Motivation

5. Prejudice

Beberapa hal diatas merupakan salah satu cara yang perlu dilakukan oleh individu yang terlibat dalam kegiatan komunikasi, pada intinya Komunikasi Efektif dapat terlaksana bukan hanya tanggung jawab komunikator sebagai penyampai pesan, dengan kata lain untuk mengefektifkan kegiatan komunikasi, diperlukan pembicara yang efektif dalam menyampaikan pesan dan pendengar yang efektif dalam menerima pesan.

Di kutip oleh Ir.Sugiono, Fungsional Pranata Humas Muda, dari makalah DR. Dewi K. Soedarsono MS.

Dalam acara Seminar Kehumasan pada tanggal 24 Juli 2007, berlokasi di Korwil Bandung Jl. Sangkuriang Ged. 40 Lt.2, hasil kerjasama Korwil Fortamas LIPI Pusat Jakarta dengan Korwil Fortamas LIPI Bandung

Kamis, 19 Juli 2007

UNDANGAN SEMINAR KEHUMASAN

Forum Pranata Humas LIPI akan menyelenggaraan seminar kehumasan dalam rangka meningkatkan kemampuan SDM kehumasan dengan tema “Komunikasi dalam Peningkatan Citra Kantor Pemerintah”, yang akan diselenggarakan pada:

Hari, tanggal :Selasa, 24 Juli 2007

Tempat :Ruang Seminar Gedung 10 Komplek LIPI Bandung Jl. Sangkuriang Bandung 40135

Waktu :08.00 WIB s.d. selesai

Pembicara :

1. Dr. Dewi K. Soedarsono (Praktisi Humas)

2. Para Kandidat Pranata Humas LIPI Terbaik

Biaya :Rp 50.000,00 (Snack, Makan Siang, dan Sertifikat)

Pendaftaran terakhir Senin, 23 Juli 2007,

Contact Person: Hanif Fakhrurroja Telp. 022-2503053; HP. 0818647004 ;

email: hanifoza@gmail.com

Penguman ini sebagai undangan resmi untuk umum, mahasiswa, kepala dan staff Humas di lingkungan pemerintahan/lembaga/departemen dan BUMN/BUMND

PRANATA HUMAS AGAR BERINOVASI DAN PROFESIONAL DALAM MENJALANKAN TUGAS
Jakarta, 17/7/2007 (Kominfo-Newsroom) - Kepala Biro Kerjasama dan Pemasyarakatan IPTEK LIPI, Dr. Neni Sinta Wardani mengatakan, Pranata Humas (PH) agar ber inovatif dan Profesional dalam menjalankan tugas se hari-hari sebagai petugas Humas.
Pranata Humas juga diminta dapat memberikan penjelasan sesuatu hal yang baik dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh orang lain,"kata Neni pada pembukaan seminar Forum Pranata Humas(Fortamas) LIPI Jakarta, selasa (17/7).
Membangun kepribadian yang cerdas,inovatif, kompetitif dalam melaksanakan tugas kehumasan, diakuinya, memang sulit, tapi juga dinilai gampang.
Cerdas, artinya kalau gagal di satu tempat agar mencari peluang di tempat yang lain dalam arti positif, inovatif selalu mencari hal-hal yang baru untuk perbaikan metode yang sudah ada dan kompetitif mau berdaya saing dan tidak mudah terkalahkan, serta tidak mudah menyerah.
Sementara Kepala Bagian Humas LIPI, Murti Martoyo,MM selaku pembina harian Fortamas LIPI mengatakan, seminar tersebut dalam rangka HUT ke -40 LIPI, untuk memberikan wawasan kepada Pranata Humas di lingkungan LIPI.
Kegiatan tersebut akan diselenggarakan dua kali, yang pertama di Jakarta(17/7) dan kedua di Bandung pada tanggal 25 Juli 2007.
Kegiatan di Jakarta diikuti oleh PH dari satuan kerja yang ada di Jakarta, Serpong, Serpong, Cibinong, Bogor, Cibodas dan Bali, namun dari Bali tidak hadir, sedangkan untuk kegiatan di Bandung nanti akan diikuti oleh PH dari Bandung ,Subang, Kebumen dan Yogyakarta.
Dalam seminar di Jakarta tersebut, tampil tiga pembicara kandidat dari PH berprestasi, yang nantinya akan dipilih satu pranata humas berprestasi terbaik, masing-masing pranata humas tersebut adalah Sugiarti,Pranata Humas Muda dari Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor-LIPI, Mustari Tisna Amijaya,A.Md, Pranata Humas Pelaksana Lanjutan dari P2 Telimek - LIPI Bandung dan Ir. Sugiono Pranata Humas Muda, UPT BPI - LIPI Bandung.
Sedangkan kandidat dari PH berprestasi dari Jakarta nanti akan berpresentasi di Bandung. Jadi kegiatan ini sekaligus dua acara yang menjadi satu yaitu, satu seminar untuk memberikan wawasan kepada PH di lingkungan LIPI, disisi lain untuk memilih PH berprestasi di LIPI dalam kaitan HUT LIPI ke-40 ( T.Gs/toeb/c)
Info ini dikutip dari Kominfo-Newsroom, sugiono Bandung

Selasa, 03 Juli 2007

INTERNET MASUK DESA

Jumat, 15-Juni-2007, 16:59:27
Jakarta, Kominfo-Newsroom – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Muhammad Nuh menyatakan salah satu tugas utama dari Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo) adalah untuk meningkatkan kemampuan mengakses informasi atau information access ability bagi masyarakat Indonesia.

''Tujuan dari information access ability adalah agar masyarakat umum bisa mengakses informasi yang ada,'' ujar Menkominfo dalam kunjungannya ke redaksi harian Rakyat Merdeka di Jakarta, Kamis (14/6) malam.

Menurutnya agar informasi itu bisa diakses oleh masyarakat umum, maka diperlukan beberapa hal diantaranya adalah ketersediaan infrastruktur, keterjangkauan harga, serta adanya transformasi sosial atau budaya dalam masyarakat..

Terkait dengan ketersediaan infrastruktur, ia menginformasikan bahwa pada saat ini tidak semua wilayah di Indonesia tersedia jaringan informasi.

''Di Indonesia pada saat ini terdapat 70.000 desa yang tersebar di seluruh Indonesia dan dari jumlah tersebut masih terdapat 38.000 desa yang masih belum terdapat jaringan informasi,'' katanya.

Tidak semua desa mendapat jaringan informasi terdapat di luar pulau Jawa, karena pada kenyataannya masih ada desa-desa di pulau Jawa yang belum terdapat jaringan informasi. Contohnya saja di Jawa Timur, disana masih terdapat 2.300 desa yang belum terdapat jaringan informasi.

Oleh karena itu, Menkominfo berharap agar pada tahun 2007 dan 2008 seluruh desa yang ada di Indonesia sudah dapat tersedia infrastruktur dasar untuk jaringan informasi.

''Saya menginginkan tidak hanya jaringan telepon saja yang dapat tersambung di desa-desa yang belum terdapat jaringan informasi tersebut, akan tetapi desa-desa tersebut akan dilengkapi dengan sistem internet agar bisa lebih diberdayakan sehingga tingkat kesejahteraan masyarakat disana akan meningkat,'' tambahnya. (T.Yw/toeb./b)

Dikutip oleh Sugiono dari endonesia.com, Jum'at 15 Juni 2007

“TAHUN 2005 PRODUKSI SEPEDA MOTOR DITINGKATKAN”



Industri sepeda motor akan meningkatkan kapasitas produksi pada 2005 untuk mengantisipasi meningkatnya permintaan yang diperkirakan terus terjadi hingga beberapa tahun ke depan. Saat ini, hampir seluruh pabrikan sepeda motor sudah melampaui kapasitas terpasangnya. Ketua Umum Asosiasi Sepeda Motor Indonesia (AISI), Ridwan Gunawan, mengatakan, sejak September hingga hingga Desember hampir seluruh pabrik sepeda motor khususnya anggota AISI sudah menerapkan waktu tujuh hari kerja dan tiga bagian waktu kerja (shift) sehingga memerlukan tambahan pabrik. Idealnya lima hari kerja dengan dua shift. Tapi pabrik terpaksa melakukan penambahan waktu kerja karena tingginya permintaan dalam negeri?, kata Ridwan usai memaparkan hasil uji publik untuk 10 merek sepeda motor yang dilakukan Ditjen Industri Logam, Metal, Elektronik dan Aneka (ILMEA) Depperin bekerjasama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) di Jakarta, kemarin. Tahun ini kapasitas terpasang seluruh pabrik motor anggota AISI rata-rata per bulan 3,8 juta unit dari 4,0 juta unit. Bila ditambah pabrikan non-AISI produksi motor mencapai 4,2 juta. Khusus untuk anggota AISI, produksi dan penjualan 2004 hampir seimbang dan hanya meninggalkan sedikit stok. Tahun ini peningkatan produksi mencapai 40 persen dari tahun lalu. Tahun ini di luar dugaan bias naik 40 persen karena kita berasumsi sebelumnya bakal ada Pemilu dan lain-lain ?, ungkap Ridwan. Anggota AISI seperti Honda, Yamaha, Suzuki dan Kawasaki sudah mempersiapkan untuk membuka pabrik batru. Pembanguan pabrik untuk menambah kapasitas produksi oleh anggota AISI, menurut Ridwan, baru terelasisasi 2005, dengan opersional penuh pada September atau Oktober.
Honda mulai mengoperasikan pabrik barunya di Cibitung Bekasi September 2005, bertujuan meningkatkan kapasitas produksi. Begitu pula dengan Yamaha diperkirakan awal 2006 membuat pabrik baru. Suzuki juga sudah mempersiapkan arealnya? paparnya sambil menambahkan diharapkan 2005 produksi dari anggota AISI bias mencapai 4,5 juta unit atau naik 20 persen dibandingkan tahun 2004. Lebih lanjut Ridwan mengatakan, diperkirakan permintaan sepeda motor sebagai alternatif kendaraan yang lebih mudah di dapat akan tetap tinggi untuk beberapa tahun ke depan. Diperkirakan, pasar tidak akan mengalami kejenuhan hingga tahun 2010. Kejenuhan pasar secara makro terjadi pada waktu kepadatn kepemilikan motor mendekati perbandingan penduduk dengan sepeda motor mencapai 4:1. Ini bias dibilang titik kejenuhan. Malaysia dan Thailand pasarnya sudah jenuh, Taiwan belum karena titik jenuhnya 1,8:1 ?, kata Ridwan. Di Indoensia sendiri saat ini perbandingan kepemilikan baru mencapai 10:1. Jadi masih ada peluang. Perbandingan mendekati 4:1 ini terindikasi bahwa telah tercipta kemakmuran sehingga konsumen mulai memikirkan pakai mobil ?, ujarnya. Sementara itu, Direktur Alat Angkut Darat dan Kedirgantaraan Ditjen ILMEA Depperin, Mohammad Setiono mengatakan, meningkatnya permintaan sepeda motor dalam negeri harus dibarengi pelayanan informasi mengenai kondisi dan performa seluruh merek sepeda motor. Untuk itu, pemerintah bekerjasama dengan AISI dan Lembaga Konsumen melakukan uji publik sepeda motor secara berkala. Kita sudah melakukan uji publik sejak 2002. tahun ini kita menguji 10 merek terakhir yang beredar di pasar dalam negeri. Total motor yang diuji di Balai Termodinamika, Motor dan Propulsi (BTMP) BPPT mencapai 61 merek ? kata Setiono. Hasil pengujian akan disosialisasikan kepada masyarakat sehingga masyarakat sebagai konsumen bias membedakan dan memilih sesuai klarifikasi masing-masing merek sepeda motor yang sudah diuji. Uji publik ini mencakup uji jalan, percepatan, jarak pengereman serta uji kerja dan ketahanan mesin. (CW-4).
Dikutip oleh Sugiono dari Sumber: Suara Karya 31/12/04 *rc