Anggota Fortamas LIPI
BANDUNG,SUBANG DAN KARANGSAMBUNG

Media ini merupakan alat promosi usaha anda, bila anda ingin bergabung silahkan kirim e-mail pada :

fortamas.lipi.bdg@gmail.com

Senin, 25 Juni 2007

MENGAPA PERLU ISO ?

Dipresentasikan oleh: M. Ayu Indrakirana Amanda
Rabu, 17 April 2007 pada Pertemuan Bulanan Fortamas LIPI Bandung
di UPT BPI LIPI Gedung 30 Lt.2 Ruang Serbaguna



Pendahuluan


Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono optimistis bahwa tahun 2030 Indonesia termasuk dalam lima besar Ekonomi Dunia (Media Indonesia, Jumat 23 Maret 2007). Tahun 2025 Indonesia diprediksi masuk sebagai tujuh negara terbesar setelah China, Amerika Serikat, Uni Eropah, India, Jepang, dan Brazil dan pada tahun 2030 akan bergeser menjadi China, India, Amerika Serikat, Uni Eropah, Indonesia, Jepang, dan Brazil.

Dengan terbukanya pasar global tersebut, kita telah merasakan pengaruh berupa krisis moneter. Salah satu gejala globalisasi lain adalah internasionalisasi standar. Di Indonesia sudah akrab dikenal ada standar Sistem Manajemen Mutu (ISO 9000) dan sedang dikembangkan standar untuk Sistem Manajemen Lingkungan berupa ISO 14000. Penerapan kedua standar tersebut (yang dibuktikan dengan sertifikasi) sering menjadi senjata pasar untuk menilai kinerja suatu perusahaan, dan menekan perusahaan yang tidak menerapkannya.
Standarisasi industri jasa akan menjadi isu terhangat dalam dekade mendatang, karena sector jasa ini akan mendominasi 30 persen perdagangan dunia.

Kata kunci : standar, internasional, globalisasi


Nama dan Sejarah Dibentuknya ISO

Untuk suatu maksud yang sama bila menggunakan beberapa bahasa yang berbeda maka akan terjadi beberapa istilah yang berbeda, seperti misalnya dalam Bahasa Inggris disebut IOS (International Organization for Standardization, dalam bahasa Perancis disebut OIN, dari Organisation internationale de normalization). Karena perbedaan nama tersebut maka diputuskan menggunakan kata asal dari Yunani ISOS yang artinya “sama” . Maka di negara manapun, bahasa apapun, nama yang dipakai adalah ISO.

Standardisasi internasional dimulai dari bidang elektronika, yang dibentuk pada tahun 1906
yaitu IEC (International Electrotechnical Commission). Tahun 1926 dibentuk International Federation of the National Standardizing Associations (ISA), penekanan standarisasi pada ISA adalah teknik mesin, dan ini berakhir pada tahun 1942. Tahun 1946 delegasi dari 25 negara bertemu di London dan memutuskan membentuk suatu organisasi internasional yang akan “memfasilitasi koordinasi internasional dan unifikasi standar2 industri”. Organisasi baru tersebut bernama ISO berdiri pada tanggal 23 Februari 1947.

Sekarang ISO merupakan jaringan dari 157 negara atas dasar satu anggota per satu negara, dan pusat sekretariatnya terletak di Genewa, Swiss, yang bertugas mengkordinasikan sistem.

ISO adalah suatu organisasi non pemerintah. Seperti halnya dengan sistem Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menghimpun delegasi-delegasi dari pemerintah, maka ISO berfungsi menjembatani posisi antara sektor pemerintah dan swasta. Di satu pihak beberapa anggota adalah bagian dari pemerintahan di negara-negara mereka, di pihak lain anggota berasal dari sektor swasta yang sangat mendasar.


Mengapa Standarisasi Internasional diperlukan?

Standar memberikan kontribusi yang sangat besar dalam banyak aspek kehidupan kita. Sebagai contoh seorang pembeli/pengguna suatu produk. Dia akan sangat memperhatikan kualitas, keselamatan, tahan uji/reliable, efisiensi, dan apakah barang dapat ditukar, yang semuanya ini akan diharapkan akan memberikan keuntungan yang bernilai ekonomi.

ISO mengembangkan banyak standar di dunia. Walaupun pada prinsipnya ISO mengembangkan standar di bidang teknik, tetapi ISO juga membuat standar yang penting untuk bidang ekonomi, sosial.
Standar-standar internasional yang ISO dikembangkan sangat berguna. Standar-standar itu berguna untuk para industrial, organisasi-organisasi bisnis dari berbagai jenis, pemerintah dan badan-badan pengatur & pengawas, kantor-kantor dagang, supplier & pelanggan produk, pelayanan-pelayanan sektor publik dan swasta.

ISO standar membuat perdagangan antar negara menjadi lebih mudah dan bebas. Standar-standar yang disiapkan berupa teknik dasar peraturan-peraturan untuk kesehatan, keselamatan, dan aturan-aturan untuk lingkungan. Mereka juga mentransfer teknologi ke negara-negara berkembang.

Rencana strategi ISO tahun 2005-2010 menggarisbawahi visi global dari oganisasi tahun 2010, bersama dengan tujuh sasaran strategi untuk melihat apa yang diharapkan oleh anggota-anggota ISO dan para stakeholder.

Dalam bidang standar, saat ini ada dua gerakan yang berjalan paralel dan saling melengkapi, yaitu:
1. ISO 9000 : Gerakan mutu untuk memuaskan pelanggan.
2. ISO 14000 :Persyaratan lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja terbaru.


Keuntungan dari Standar-Standar ISO

1.  Pelaku Bisnis
Adopsi yang tersebar luas dari standar-standar internasional artinya para supplier dapat mendasarkan produk dan pelayanan mereka kepada spesifikasi yang mereka dapat di dalam berbagai sektor. Ini artinya para pebisnis menggunakan standar internasional meningkat bebas untuk bersaing dengan banyak pasar di seluruh dunia.

2. Customer (pelanggan)
Kesesuaian teknologi di seluruh dunia yang dicapai atas produk-produk dan pelayanan-pelayanan didasarkan pada standar internasional akan meningkatkan untuk memperluas pilihan penawaran, dan mereka juga akan diuntungkan akibat-akibat persaingan antar supplier.

3. Pemerintah
Standar internasional menyediakan teknologi dan ilmu pengetahuan berdasarkan kesehatan, keselamatan, dan legislasi lingkungan.

4. Pembuat Kebijakan Perdagangan

  • Negosiasi atas pasar regional dengan global menimbulkan kekuatan baru.
  • Menciptakan “level playing field” untuk semua competitor pada pasar tersebut.
  • Menciptakan batasan teknis untuk perdagangan walaupun ada persetujuan politik yang menahan kuota impor dan sebangsanya.
5. Negara-negara berkembang
  • Memperoleh konsensus yang merupakan sumber penting untuk ketrampilan teknologi. (techno-logical know-how).
  • Mendapat keputusan/informasi yang benar kapan mereka kapan mereka menginvest sumber daya yang jarang sehingga dapat menghindari penghamburan biaya.
6. Pemakai (consumer)
Kecocokan dari produk dan pelayanan akin menjamin atas kualitas, keselamatan dan dapat dipercaya (reliable)

7. Siapapun (everyone)
Menjamin kualitas hidup secara umum dengan keyakinan bahwa transport, mesin, dan peralatan yang digunakan terjamin keselamatannya.

8. Planet tempat kita hidup
Standar internasional di udara, air dan tanah, kualitas dan emisi dari gas dan radiasi, dapat berperan serta untuk tetap menjaga lingkungan.


Mengapa Membuat ISO 9000 dan ISO 14000 secara Khusus?

ISO 9000 dan ISO 14000 adalah standar ISO yang dikenal secara luas. ISO 9000 sudah menjadi referensi internasional untuk kebutuhan kualitas di dalam transaksi suatu bisnis ke bisnis lain. Dan ISO 14000 akan membantu organisasi untuk siap menghadapi tantangan mengenai lingkungan.

Secara mayoritas standar-standar ISO merupakan produk-produk, material, atau proses khusus yang spesifik. Bagaimanapun standar-standar yang memiliki ISO 9000 dan ISO 14000 secara luas mempunyai reputasi yang disebut “generic management system standards”. Artinya juga diterapkan pada organisasi apapun, besar atau kecil, bisnis enterprise, administrasi negara, departemen pemerintah. “Generic” juga menunjukkan apakah organisasi itu melaksanakan atau tidak, bila ingin meningkatkan kualitas system managemen dan managemen lingkungan, maka ia akan menerapkan ISO 9000 dan ISO 14000.


Contoh-Contoh ISO 9000 dan ISO 14000

Pedoman khusus untuk penerapan ISO 9000
ISO 9000 dipersiapkan pada sektor jasa yang meliputi :

- Hotel
- Supermarket
- Pusat Pelayanan
- Penyalur Umum
- Akuntan
- Bank
- Restoran
- Dan lain-lain

Contoh : Hotel

 

ISO 9000 sangat memperhatikan kualitas manajemen. Artinya, organisasi itu betul-betul meningkatkan kenyamanan pelanggan dengan senantiasa menyiapkan keperluan-keperluan yang aplikable dan selalu meningkatkan penampilannya. Sedangkan ISO 14000 mengutamakan peduli pada manajemen lingkungan. Artinya organisasi ini betul-betul ingin meminimalkan akibat-akibat yang berbahaya yang disebabkan oleh aktivitas-aktivitas yang dilakukan, serta secara kontinu selalu memperbaiki penampilan lingkungan (environmental performance).

Pedoman khusus untuk penerapan ISO 14000 dipersiapkan pada manajemen lingkungan yang didasarkan pada standar BSI yang meliputi :
- Persyaratan lingkungan,
- Kesehatan dan keselamatan kerja


Contoh Manual Kesehatan dan Keselamatan Kerja



Aturan-aturan dari ISO standar bisa dari 4 halaman sampai beberapa ratus halaman. Sampai sekarang ISO sudah menerbitkan sekitar 16.000 standar internasional.


Kesimpulan

Membaca uraian di atas, dengan semakin memahami ISO khususnya ISO 9000 dan ISO 14000 diharapkan Indonesia khususnya kita sudah siap untuk membenahi diri agar dapat selalu menyesuaikan pekerjaan pelayanan jasa dan menjaga lingkungan sesuai dengan aturan-aturan standar internasional sehingga kerjasama secara global dapat dilaksanakan. Kesiapan ini tentunya akan menambah mitra kerjasama untuk menuju prospek yang lebih baik.


Daftar Pustaka

1. Brian Rothery, ISO 9000 & ISO 14000 untuk industri jasa
2. Internet