Anggota Fortamas LIPI
BANDUNG,SUBANG DAN KARANGSAMBUNG

Media ini merupakan alat promosi usaha anda, bila anda ingin bergabung silahkan kirim e-mail pada :

fortamas.lipi.bdg@gmail.com

Selasa, 03 Juli 2007

“TAHUN 2005 PRODUKSI SEPEDA MOTOR DITINGKATKAN”



Industri sepeda motor akan meningkatkan kapasitas produksi pada 2005 untuk mengantisipasi meningkatnya permintaan yang diperkirakan terus terjadi hingga beberapa tahun ke depan. Saat ini, hampir seluruh pabrikan sepeda motor sudah melampaui kapasitas terpasangnya. Ketua Umum Asosiasi Sepeda Motor Indonesia (AISI), Ridwan Gunawan, mengatakan, sejak September hingga hingga Desember hampir seluruh pabrik sepeda motor khususnya anggota AISI sudah menerapkan waktu tujuh hari kerja dan tiga bagian waktu kerja (shift) sehingga memerlukan tambahan pabrik. Idealnya lima hari kerja dengan dua shift. Tapi pabrik terpaksa melakukan penambahan waktu kerja karena tingginya permintaan dalam negeri?, kata Ridwan usai memaparkan hasil uji publik untuk 10 merek sepeda motor yang dilakukan Ditjen Industri Logam, Metal, Elektronik dan Aneka (ILMEA) Depperin bekerjasama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) di Jakarta, kemarin. Tahun ini kapasitas terpasang seluruh pabrik motor anggota AISI rata-rata per bulan 3,8 juta unit dari 4,0 juta unit. Bila ditambah pabrikan non-AISI produksi motor mencapai 4,2 juta. Khusus untuk anggota AISI, produksi dan penjualan 2004 hampir seimbang dan hanya meninggalkan sedikit stok. Tahun ini peningkatan produksi mencapai 40 persen dari tahun lalu. Tahun ini di luar dugaan bias naik 40 persen karena kita berasumsi sebelumnya bakal ada Pemilu dan lain-lain ?, ungkap Ridwan. Anggota AISI seperti Honda, Yamaha, Suzuki dan Kawasaki sudah mempersiapkan untuk membuka pabrik batru. Pembanguan pabrik untuk menambah kapasitas produksi oleh anggota AISI, menurut Ridwan, baru terelasisasi 2005, dengan opersional penuh pada September atau Oktober.
Honda mulai mengoperasikan pabrik barunya di Cibitung Bekasi September 2005, bertujuan meningkatkan kapasitas produksi. Begitu pula dengan Yamaha diperkirakan awal 2006 membuat pabrik baru. Suzuki juga sudah mempersiapkan arealnya? paparnya sambil menambahkan diharapkan 2005 produksi dari anggota AISI bias mencapai 4,5 juta unit atau naik 20 persen dibandingkan tahun 2004. Lebih lanjut Ridwan mengatakan, diperkirakan permintaan sepeda motor sebagai alternatif kendaraan yang lebih mudah di dapat akan tetap tinggi untuk beberapa tahun ke depan. Diperkirakan, pasar tidak akan mengalami kejenuhan hingga tahun 2010. Kejenuhan pasar secara makro terjadi pada waktu kepadatn kepemilikan motor mendekati perbandingan penduduk dengan sepeda motor mencapai 4:1. Ini bias dibilang titik kejenuhan. Malaysia dan Thailand pasarnya sudah jenuh, Taiwan belum karena titik jenuhnya 1,8:1 ?, kata Ridwan. Di Indoensia sendiri saat ini perbandingan kepemilikan baru mencapai 10:1. Jadi masih ada peluang. Perbandingan mendekati 4:1 ini terindikasi bahwa telah tercipta kemakmuran sehingga konsumen mulai memikirkan pakai mobil ?, ujarnya. Sementara itu, Direktur Alat Angkut Darat dan Kedirgantaraan Ditjen ILMEA Depperin, Mohammad Setiono mengatakan, meningkatnya permintaan sepeda motor dalam negeri harus dibarengi pelayanan informasi mengenai kondisi dan performa seluruh merek sepeda motor. Untuk itu, pemerintah bekerjasama dengan AISI dan Lembaga Konsumen melakukan uji publik sepeda motor secara berkala. Kita sudah melakukan uji publik sejak 2002. tahun ini kita menguji 10 merek terakhir yang beredar di pasar dalam negeri. Total motor yang diuji di Balai Termodinamika, Motor dan Propulsi (BTMP) BPPT mencapai 61 merek ? kata Setiono. Hasil pengujian akan disosialisasikan kepada masyarakat sehingga masyarakat sebagai konsumen bias membedakan dan memilih sesuai klarifikasi masing-masing merek sepeda motor yang sudah diuji. Uji publik ini mencakup uji jalan, percepatan, jarak pengereman serta uji kerja dan ketahanan mesin. (CW-4).
Dikutip oleh Sugiono dari Sumber: Suara Karya 31/12/04 *rc

Tidak ada komentar: